Resep kentang goreng Bratkartoffeln ala Jerman. Renyah di luar empuk di dalam. Rasanya gurih dan legit menggigit. Cara bikinnya mudah dan sederhana. Masakan super praktis ala anak kos kreatif.
Kentang dengan segala kemudahan pengolahannya. Di negara bule kentang bisa menjadi makanan yang sangat bervariasi. Jika pada resep yang lalu kita telah membuat Rösti, yaitu kentang serut goreng ala Swiss, maka kini kita akan beralih sedikit ke utara yaitu menuju Jerman. Di sini ada kentang goreng bernama Bratkartoffeln. Jadi marilah kita membuat goreng kentang Batkartoffeln ala Jerman. Ini beda sekali dengan kentang goreng french fries yang biasa kamu makan di kedai-kedai itu.
Selagi kita membuat Bratkartoffeln, maka juga akan ada sedikit cerita dari Jerman. Cerita yang ringan saja lah, dari sebuah tempat, di mana aku telah memutuskan untuk menetap dan menjadikan Jerman sebagai Wahlheimat, negara tempat tinggal pilihan.
Jadi sebelum mulai memasak, kita cerita-cerita dulu ya, siapa tahu kamu ingin study abroad dan ambil master di Jerman. Bisa banget. Aku sangat suka jika melihat ada bocah-bocah dari Indo bertebaran di Jerman. Jika kamu berminat, silahkan mengenal Jerman terlebih dahulu dari website German Academic Exchange Service atau di situs ini. Atau sedang gap year dan iseng-iseng ingin nambah pengalaman hidup ikut program Aupair di Jerman? Silahkan cari info dan download flyer di sini.
Entah di mana aku lupa, waktu itu kami sedang jalan-jalan ke selatan. Ada sebuah Marktplatz yang lapang dan longgar di sebuah kota kecil. Matahari musim panas bersinar cerah tapi tak bisa mengusir suhu udara dingin di pagi itu. Suasana kota belumlah terlalu ramai. Orang-orang mengenakan jaket tipis atau mantel, begitu juga dengan kami yang baru keluar dari hotel setelah sarapan.
Awal pagi adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi sebuah tempat, yang mana pada waktu seperti ini para turis belum keluar dari tempat menginap. Sehingga orang tak perlu berdesak-desakan dalam keramaian. Kita dengan mudah bisa meresapi jiwa sebuah tempat wisata tanpa gangguan berarti.
Kami berjalan santai sembari ngobrol sana-sini mengamati arsitektur anggun dan indah yang mengelilingi Marktplatz. Ini adalah kota yang kaya raya pada abad pertengahan. Orang bisa dengan mudah melihatnya dari segala hal indah di kota itu. Teratur, apik, megah dan bersih. Jangan tanya nama kotanya, aku benar-benar lupa. Kami telah pergi berkeliling dunia dan kami benar-benar tidak bisa mengingat sebuah tempat secara detail. Apalagi jika itu adalah tempat persinggahan untuk menuju tujuan sebenarnya.
Di tengah marktplatz ada sebuah patung yang menjulang. Kami berjalan santai mendekatinya. Semakin dekat, semakin terdengar keributan kecil di sekitar patung itu, pada pagi hari yang tenang itu.
Rupanya ada empat atau enam anak muda sedang heboh di situ. Mereka terlihat mungil dan lucu dalam jaket yang dikenakannya. Ribut sekali bikin foto-foto dengan segala gaya mutakhir yang bisa kamu bayangkan dan bisa kamu temui di instagram.
Segala macam gaya foto dengan latar belakang patung dan kota tua yang indah di Eropa! Siapa yang tidak menginginkannya? Apalagi bagi anak-anak Asia seperti mereka.
Bersepeda asik di Schwerin. |
Semakin dekat, aku semakin memahami apa yang sedang terjadi. Rupanya masing-masing ingin membuat foto tercantik secara bergantian. Biasanya aku abai saja dengan hal seperti itu tetapi kali ini aku secara frontal melihati mereka. Dengan senyum lebar mengembang sampai hampir menyentuh telinga karena; Mereka ngomong pakai Bahasa Indonesia!
Merasa sedang diperhatikan, mereka terlihat berusaha bertingkah santun. Akupun menyapa dengan riang. Tanpa basa-basi, selanjutnya aku jadi 'tukang foto' mereka. Dasar anak-anak, mengetahui kami berbahasa yang sama, sopan santunnya langsung dibatalkan.
Ternyata mereka ada di Jerman dalam rangka ikut program Au Pair dan hari minggu itu dapat jatah libur dari host family, jadi menggunakannya untuk jalan bersama teman-teman.
"Cari pengalaman, kak" kata mereka tanpa beban. And I have loved them.
Itu sudah lama sekali, beberapa tahun yang lalu. Mungkin saat ini salah satu dari mereka sudah jadi menteri, anggota DPR atau pengusaha start up atau menetap di Jerman karena dapat jodoh orang sini. Entahlah. Semoga mereka baik-baik saja, anak-anak muda yang penasaran menjelajahi dunia.
Dua Kali Proses Memasak
Untuk membuat Bratkartoffeln yaitu kentang goreng ala Jerman, diperlukan proses memasak sebanyak dua kali. Cara originalnya begini; kentang dicuci lalu di kukus sampai setengah matang, dinginkan kemudian kupas kulitnya. Selanjutnya kentang dipotong-potong tipis asal, setebal kurang lebih setengah senti. Pada akhirnya potongan tipis kentang digoreng dengan sedikit minyak sampai kecoklatan.
Karena aku suka cara memasak cepat dan simpel, maka aku sederhanakan caranya jadi gini, agar proses memasak lebih cepat. Pertama kupaslah kentang. Belah menjadi dua atau empat kemudian potonglah tipis tipis setebal kira kira setengah sentimeter. Dengan cara ini maka proses mengukus atau merebus menjadi lebih cepat karena kentang sudah berbentuk potongan, bukan utuh dan besar. Nah setelah itu barulah kentang digoreng seperti di atas.
Resep asli Bratkartoffeln menggunakan cacahan Speck yaitu daging babi asap yang berlemak agar rasanya semakin gurih. Tetapi aku menyukai versi halal tanpa babi, jadi tak pakai speck.
Merebus atau mengukus potongan kentang jangan sampai terlalu tanak, cukup setengah matang saja agar dalam proses penggorengan tidak mudah hancur saat dioseng. Kentang sudah setengah matang jika warnanya berubah menjadi semi transparan dan jika digigit masih kres renyah tapi tidak mentah.
Menggarami kentang jangan pada saat awal menggoreng melainkan sesaat sebelum kentang berwarna coklat. Garam dan Merica bisa bikin gosong permukaan kentang goreng.
Berikanlah cacahan bawang bombai jika kentang goreng sudah mulai berwarna kecoklatan. Jika cacahan bawang bombai dimasukkan terlalu awal, maka dia akan gosong gelap sebelum kentangnya matang.
Aneka tampilan Bratkartoffeln di resto-resto Jerman |
Bratkartoffeln ini sangat versatile, dia bisa dipadu-padankan dengan apa saja. Baik dengan daging maupun sayuran. Umumnya resto Jerman akan menghidangkan Bratwurst, daging goreng panir, ikan goreng, dan aneka macam hidangan bersama Bratkartoffeln. Sama seperti resto Indonesia yang selalu menghidangkan nasi dengan aneka hidangan.
Resep Goreng Kentang Bratkartoffeln ala Jerman Masakan Kosan Praktis Ekonomis
Bahan-Bahan
- 800 g Kentang
- 4 sdm Minyak Goreng
- Segenggam speck/daging asap berlemak cacah (opsional)
- Daun Seledri
- 1 Bawang Bombai
Bumbu-Bumbu:
- 1 sdt Garam
- 1 sdt Merica Bubuk
Cara membuat Bratkartoffeln, kentang goreng tipikal Jerman
- Kupas kentang, belah dan iris tipis tak beraturan ukuran kurang lebih setengah senti, kemudian kukus atau rebus setengah matang. Tiriskan.
- Gorenglah kentang rebus pakai sedikit minyak, sedikit saja asal tidak lengket di wajan. Sesekali diaduk agar tidak gosong.
- Sementara itu kupas dan cacah lah bawang bombai. Jika kentang sudah mulai kecoklatan, masukkan dan goreng terus bersama kentang (Jika pakai speck, masukkan sekarang).
- Sesaat sebelum kentang matang dan kering kecoklatan, bumbui dengan garam dan merica. Aduk beberapa saat agar tercampur rata.
- Cara menghidangkannya dengan ditaburi cacahan seledri di atasnya. Hidangkan bersaama lauk dan salad kesukaan.
Begitulah resep mudah dan praktis Bratkartoffeln ala Jerman. Cara memasaknya yang praktis, cepat dan super mudah tentu saja sangat cocok buat kalian anak kos rajin maupun orang sibuk yang ingin makan enak masak enak bikinan sendiri. Mudah sekali bukan?
Sampai jumpa pada resep praktis selanjutnya, diselingi dengan cerita ringan asal-asalan.
Komentar
Posting Komentar